Tindaklanjuti Hasil Keputusan Bersama 4 Menteri Terkait PTM, SMK Yadika Manado Sambangi Cabdin Minut-Bitung.
MENINDAKLANJUTI hasil keputusan bersama 4 menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, tentang penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi Covid-19, Rabu (31/03), pihak SMK Yadika Manado sambangi kantor Cabang Dinas Pendidikan Minut-Bitung.
 
Dalam kunjungan tersebut, SMK Yadika Manado yang diwakili Ketua Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan, Heiber Rompas, S.Kep., Ns., didampingi ketua Kompetensi Keahlian Perhotelan, Arki Saselah, S.Pd., melakukan konsultasi dengan Kasie SMK Cabdin Minut-Bitung, Femmy Mamahit, S.Pd., juga memasukkan berkas permohonan pembelajaran tatap muka (PTM).
 
“Terkait kesiapan PTM, SMK Yadika Manado sudah memaksimalkan persiapan sejak bulan Desember 2020, mulai dari Tim Siaga Covid-19, persetujuan orang tua/wali siswa, juga strategi aksi. Terlebih mempersiapkan fasilitas pendukung seperti washtafel untuk guru dan siswa, ruang kelas, ruang praktek, UKS dan juga rumah siaga jika nanti ada hal yang tidak diinginkan terkait Covid-19 terjadi,” ujar Rompas.
 
Disamping itu juga, lanjut Rompas, kami sudah menjalin kerjasama dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat seperti RS AURI dan Puskesmas Talawaan. “Namun demikian kami masih terus menunggu arahan dan ijin dari pihak terkait, khususnya Cabdin Minut-Bitung,” ujar Rompas.
 
Dikesempatan tersebut, Kasie SMK Cabdin Minut-Bitung, Femmy Mamahit, S.Pd., berharap proses permohonan PTM nantinya berjalan baik, terlebih sekolah dan siswa siap melaksanakannya. “Agar proses belajar mengajar nantinya dapat maksimal sesuai harapan kita bersama,” tutur Mamahit.
 
Dikesempatan berbeda, beberapa orang tua siswa sudah mengharpkan agar anak-anak mereka dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah. “Semoga Covid-19 segera berakhir. Jika pun memang belum bisa hilang dalam waktu dekat, setidaknya pemerintah dan pihak terkait terus melakukan inovasi untuk menjawab kerinduan orang tua dan siswa agar sekolah dapat berjalan tatap muka,” tutur salah satu orang tua siswa yang tak mau disebutkan namanya.