
MESKIPUN sedang ditengah wabah Covid-19 yang begitu mengancam kehidupan manusia di berbagai belahan dunia terlebih di negara kita tercinta ini, namun tak menyurutkan semangat para siswa, guru dan pemangku kebijakan untuk terus melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dengan melaksanakan proses belajar dan mengajar dari rumah, ditambah pemantuan kegiatan belajar online yang dilakukan langsung kepala sekolah.
Inilah yang dinampakkan kepala SMK Yadika Manado, Drs. David M. Legi., pada Rabu (01/04).
Dengan turut mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah Virus Corona serta melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan, Sir David yang berbalutkan masker di wajah mengunjungi salah satu rumah siswa.
“Ini saya lakukan dalam rangka memantau siswa belajar mandiri yang dituntun langsung oleh guru melalui belajar.smkyadikamanado.sch.id,” tutur Legi usai berkunjung.
Tujuannya, lanjut Legi, agar supaya keberlangsungan proses pendidikan terlebih di SMK Yadika Manado akan terjaga. “Dengan begitu para siswa akan terus merasakan pengalaman belajar yang dituntun dan diarahkan langsung oleh setiap guru mata pelajaran. Jadi situasi saat ini bukan menjadi halangan untuk terus belajar dan mengajar serta berkreasi,” jelas Legi.
Terpisah, Christianto Langkay, S.Pd., yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut turut mengapresiasi tindakan yang dilakukan kepala sekolah. “Untuk memastikan aktivitas pembelajaran tetap dilakukan. Semua pihak telah bergerak cepat akibat Pandemi ini, begitu juga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang langsung mengimbau seluruh sekolah di daerah tedampak untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Inilah juga respon SMK Yadika Manado yang ditunjukkan kepala sekolah dengan dibantu seluruh guru dan pegawai sekolah dalam proses aktivitas pendidikan,” tuturnya.
Melihat situasi saat ini, lanjut Christianto, SMK Yadika Manado telah siap dalam rangka belajar dari rumah dan mengajar dari rumah. “Online learning selalu kami terapkan disaat para siswa sedang praktek kerja lapangan. Jadi kami telah terbiasa. Yang menjadi masalah ialah jika ada peserta didik yang pulang kampung dan disana tidak ada layanan internet atau sulit akses internet, itu menjadi PR pemerintah terkait infrastuktur jaringan. Namun terkait kuota internet siswa, kepala sekolah telah menghimbau agar orang tua dapat memfasilitasinya dengan mengalihkan uang jajan dan uang transport untuk membeli kuota internet,” ujar Christianto.
Komentar