
PEMERINTAH melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (DSMK) membuka peluang bagi SMK di seluruh Indonesia untuk memperoleh bantuan sertifikasi internasional melalui program SMK English Challenge 2020—Fasilitasi Ujian Sertifikasi Internasional Kemampuan Bahasa Inggris dengan TOEIC bagi Siswa SMK.
Program tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan cakupan quota penerima program yang meningkat dari tahun ke tahun dengan harapan akan lebih banyak siswa SMK di Indonesia yang tersertifikasi secara internasional dan dapat merasakan manfaatnya saat nanti sudah terjun di dunia kerja.
SMKS Yadika Manado–pun turut ambil peran dengan mengikutsertakan sebanyak 107 siswa untuk mengikuti seleksi VIERA. Adapun yang diumumkan lolos seleksi sejumlah 53 siswa.
“Sebelum para siswa menjalankan ujian bahasa Inggris internasional dengan TOEIC, ada periode Pembelajaran yang diberikan oleh tim Fasilitasi Sertifikasi TOEIC selama kurang lebih satu bulan. Para guru-pun sebelumnya juga diberikan bimbingan teknis terkait cara mengajar TOEIC yang efektif ke seluruh siswa,” ucap Kepala SMK Yadika Manado, Drs. David M. Legi.
Selama periode Pembelajaran, siswa bisa mengikuti sesi video conference dengan ETS Approved Facilitator—Ibu Hafilia dan tim melalui webex dan live streaming YouTube.
“Paket materi pembelajaran dan persiapan TOEIC juga diberikan dalam bentuk materi Google Classroom dan TOEIC Practice Book-Digital Version agar siswa-siswa kami siap menghadapi ujian,” tutur Legi.
Lebih jauh Legi menjelaskan, bahwa tanggal 09 dan 22 Oktober 2020, SMKS Yadika Manado melaksanakan Sertifikasi TOEIC bagi siswa yang lolos seleksi dengan persiapan yang sangat matang.
“Seperti pada H-1 sebelum hari pelaksanaan tes TOEIC, mulai dari sterilisasi Laboratorium Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, kemudian kegiatan penginstalan aplikasi TOEIC-CBT pada unit komputer yang sudah diatur tata letaknya berdasarkan protokol kesehatan Covid-19, pengecekan ketersediaan lampu ruangan dan seluruh peralatan ruangan laboratorium yang sewaktu-waktu bisa digunakan dalam keadaan darurat. Pelaksanaan tes pada hari H juga dilakukan dengan penuh persiapan dimana seluruh peserta tes yang hadir di sekolah diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang ada yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun dan dibilas dengan air bersih,” tutur Legi.
Jumlah peserta tes jalur Khusus, lanjut Legi, yang dilaksanakan pada hari Jumat, 09 Oktober 2020 adalah 15 orang dan jalur Umum yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2020 adalah 42 orang yang dibagi dalam 2 sesi pada 2 ruangan laboratorium yang berbeda.
“Seluruh peserta tes diharuskan membawa surat persetujuan orang tua wali untuk mengikuti kegiatan tes TOEIC di sekolah. Peserta yang memasuki ruangan pun harus mematuhi standar operasional prosedur penggunaan laboratorium. Sebelum menuju ke komputer masing-masing, setiap peserta menyediakan alat tulis-menulis dan headset/headphone untuk tes nanti, menggunakan handsanitizer kembali dan duduk pada meja komputer yang telah ditentukan,” jelasnya, sembari menambahkan, kegiatan tes TOEIC berjalan dengan lancar.
Ditambahkannya, pelaksanaan tes TOEIC sangat bermanfaat untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris para peserta didik dan juga sertifikat TOEIC yang telah memenuhi syarat dapat dipergunakan sebagai persyaratan mendapatkan pekerjaan maupun pendidikan berkompeten ketika peserta didik memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan strata satu di luar negeri nanti.
“Dan harapan sekolah kedepan mengenai program ini adalah Kemendikbud terus berupaya untuk mensosialisasikan program ini ke sekolah-sekolah lebih awal agar sekolah mampu mempersiapkan peserta didiknya untuk tes TOEIC ini,” tutup Legi.
Komentar